Strategi Pemasaran
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
(Assalamu 'alaikum wr. wb.)
Artikel kali ini akan membahas tentang
"Strategi Pemasaran"
Definisi umum Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
Pengertian strategi pemasaran atau marketing adalah usaha untuk mengarahkan dan menciptakan suatu standard tertentu dalam kehidupan masyarakat. Pengertian strategi marketing lainnya adalah segala upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan.
Membuat rancangan strategi marketing adalah hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan karena menjadi penentu nilai ekonomi dari perusahaan tersebut, baik nilai harga barang atau jasa yang mereka jual. Ada beberapa faktor untuk penetapan harga antara lain :
1. Berdasar profit
2. Berdasar biaya produksi
3. Berdasar jumlah permintaan
4. Berdasar competitor
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Ahli
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai strategi pemasaran, dalam definisi dibawah tidak 100% sama seperti yang ahli katakan tetapi telah melalui penyaduran tanpa mengubah maknanya.
1. Sofjan Assauri
Pengertian strategi marketing menurut sofjan assauri ialah kumpulan tujuan serta sasaran, kebijakan serta aturan yang memberikan arah tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh bagian pemasaran perusahaan dari tiap waktu, tiap tingkatan serta patokan alokasinya, terutama bagian dari respon perusahaan untuk menghadapi lingkungan serta persaingan yang terus berubah (dinamis).
2. Philp Kotler
Pengertian strategi pemasaran menurut philp kotler ialah aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat melalui sebuah proses pertukaran.
3. W. Y. Stanton
Pengertian strategi marketing ialah semua sistem yang berhubungan dengan perencaan dan penentuan harga sampai mempromosikan serta mendistribusikan barang atau jasa untuk mendapat kepuasan kebutuhan pembeli yang potensial dan aktual.
4. Philip & Duncan
Pengertian strategi pemasaran menurut Philip dan Duncan ialah semua yang terdiri dari setiap kegiatan untuk menempatkan produk (barang dan jasa) yang akan dibeli dan dijual kepada konsumen.
5. Kotler & Amstrong
Strategi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong ialah proses manajerial yang dilakukan setiap orang untuk mendapatkan yang diinginkan / dibutuhkan melalui proses pembuatan dan pertukaran produk yang ditawarkan serta nilai produk yang mereka tawarkan kepada orang lain.
Tujuan strategi pemasaran
Berikut ini adalah tujuan strategi pemasaran barang dan jasa :
1. Peningkatan kualitas koordinasi dalam tim pemasaran, hal ini dilakukan agar setiap anggota tim dapat bekerjasama dengan baik, efektif dan efisien.
2. Mengukur hasil pemasaran berdasarkan standard prestasi yang berlaku, tanpa adanya pembukuan yang jelas maka perusahaan tidak bisa mengukur nilai penjualan apakah naik atau turun.
3. Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan, dengan data hasil penjualan maka perusahaan dapat menetapkan strategi yang akan ditetapkan. Apakah akan menambah atau mengurangi produksi, atau keputusan strategis lain.
4. Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada perubahan-perubahan dalam pemasaran. Karena dunia pasar sangat dinamis, karena itulah perlu dibentuk strategi marketing yang tepat dengan integrasi terhadap divisi perushaaan yang lain.
Peranan strategi pemasaran
Berikut ini beberapa peranan atau fungsi strategi pemasaran barang dan jasa :
1. Meningkatkan motivasi untuk berpikir jauh ke depan
Berfikir out of the box memang sangat diperlukan untuk menjaga ritme, ataupun kelangsungan perusahaan. Sesekali jangan terus mengikuti ritme pasar, tetapi coba untuk menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru.
Karena itulah setiap perusahaan yang maju memiliki divisi khusus untuk riset dan pengembangan produk, hal ini untuk memahami kebutuhan konsumen dan membuat sebuah inovasi produk yang baru. Kadang kala konsumen sendiri tidak tahu apa yang mereka butuhkan. Karena itulah, perusahaan harus bisa menangkap apa yang sebenarnya konsumen butuhkan. Contoh inovasi yang terlihat jelas adalah inovasi di sektor teknologi smartphone, pada dasarnya mayoritas pengguna smartphone tidak butuh ganti tiap tahunnya. Tetapi dengan strategi pemasaran yang tepat, maka perusahaan “memaksa” dan “meyakinkan” konsumen bahwa mereka harus dan butuh untuk ganti smartphone yang baru.
2. Koordinasi pemasaran yang lebih efektif dan terarah
Sesuatu kalau tidak memiliki tujuan ataupun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan. Dengan adanya strategi pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi jauh lebih baik serta terarah. Itulah mengapa pentingnya ilmu manajemen pemasaran, dengan memiliki manajemen pemasaran yang tepat maka perusahaan bisa membuat koordinasi dari tiap divisi untuk menunjang penjualan. Percuma tingkat permintaan konsumen tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan kekuatan produksi barang. Karena itulah, perlu peningkatan koordinasi tiap divisi khususnya bagian pemasaran dengan produksi supaya dapat melayani konsumen dengan baik.
3. Dapat merumuskan tujuan/goal perusahaan yang akan dicapai
Dengan bantuan strategi ini, wirausahawan dapat terbantu untuk lebih mendetailkan tujuan apa yang ingin perusahaan capai. Baik jangka panjang ataupun jangka pendek. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka perusahaan tentu akan “stagnan” alias tidak berkembang. Karena itulah, perlu ditetapkan goal yang jelas. Tujuan ini bisa berupa target penjualan, pemasukan atau memperluas pangsa pasar. Jika tujuan dapat tercapai maka akan meningkatkan nilai ekonomi dari perusahaan tersebut.
4. Pengawasan kegiatan pemasaran lebih efektif atas standard prestasi kerja
Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk peningkatan mutu ataupun kualitas. Tanpa adanya pengawasan yang jelas dan tegas maka tidak bisa memunculkan potensi dari setiap anggota. Untuk memotivasi karyawan supaya lebih semangat perlu diberikan reward jika mencapai atau melebihi target penjualan. Karena itulah, tidak heran jika karyawan divisi marketing sering mendapatkan bonus ketika berhasil mendapatkan client yang banyak.
Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan)
Perencanaan pemasaran adalah bentuk dari proses manajemen yang mengarah pada strategi pemasaran dimana tujuan utamanya yaitu untuk mencapai tujuan pemasaran sehingga marketing plan dilakukan pada serangkaian proses yang sistematis dan melalui koordinasi untuk mendapatkan keputusan rencana pemasaran.
Istilah marketing plan mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pebisnis. Ini karena keahlian dalam menyusun rencana marketing sangat menetukan keberhasilan tujuan bisnis, yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Perusahaan yang dapat membuat perencanaan pemasaran yang baik dan strategis dapat mencapai keuntungan dengan cara yang efektif dan efisien. Yang termasuk marketing plan dalam bisnis di antaranya seperti pengumpulan informasi, penyebarluasan informasi, strategi promosi dan koordinasi pemasaran. Semua komponen tersebut juga merupakan bentuk dari taktik perusahaan.
Langkah Menyusun Strategi Pemasaran
Penyusunan perencanaan pemasaran bisnis membutuhkan beberapa komponen yang harus terlibat. Marketing plan biasanya mencakup beberapa elemen termasuk deskripsi pesaing, permintaan akan produk atau layanan yang ditawarkan, kekuatan dan kelemahan dari sudut pandang pasar baik bisnis maupun pesaingnya.
Rencana pemasaran merupakan alat yang perlu digunakan setiap hari untuk membantu organisasi menjangkau target pasar dan target keuntungan. Semua bisnis harus memahami pasar yang dibidik dan menjadi dasar dalam membuat marketing plan.
Berikut ini beberapa langkah dalam menyusun perencanaan pemasaran.
1. Melakukan Analisis Situasi
Salah satu komponen utama dalam memulai penyusunan marketing plan adalah dengan analisis SWOT. Dengan adanya analisis SWOT maka manajer pemasaran perusahaan dapat membuat pemetaan bagaimana peluang dan permasalahan yang mungkin muncul di pasar serta apa kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran.
2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Setelah melakukan analisis SWOT, marketing plan dilanjutkan dengan menetapkan sasaran atau target pemasaran. Misalnya mengidentifikasi siapa saja yang membutuhkan produk tersebut dan kemana produk tersebut harus dipasarkan.
Ketika sudah mengetahui ke arah mana pemasaran dilakukan, dapat dilakukan penyusunan strategi untuk mencapai target tersebut. Strategi pemasaran penting dilakukan untuk meminimalkan anggaran dan effort yang diperlukan untuk promosi namun dengan keuntungan yang maksimal.
2. Menyusun Strategi dan Program
Strategi dan program dibuat berdasarkan tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Strategi ini merupakan tindakan jangka panjang dan dibuat sebagai rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu, juga untuk mendukung strategi tersebut dibuat program atau tindakan jangka pendek secara berkesinambungan.
Kesimpulan
Perencanaan pemasaran sebagaimana halnya semua bentuk perencanaan lainnya, secara garis besarnya memiliki tiga tahapan, yaitu pertama menetapkan sasaran; kedua merumuskan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut; ketiga memonitor hasil yang diperoleh dalam implementasinya sehingga dapat dibuat beberapa penyesuaian yang diperoleh dalam rencana. Oleh karena itu sasaran pokok perencanaan adalah menetapkan kebijakan dan target dasar bagi tindakan yang diusulkan pada perusahaan atau pada bagian dari perusahaan. Sasaran yang kedua adalah menentukan struktur perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan yang telah diperinci dan sebagai sarana perusahaan mencapai target pemasaran.
Dalam semua kasus perencanaan niscaya terdapat bidang-bidang ketidak pastian dikarenakan masa depan tak dapat diramalkan secara pasti. Namun bidang-bidang tersebut akan menjadi proses dalam menciptakan perencanaan yang matang, disinilah dimanfaatkannya fungsi controlling. Hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti mungkin akan dapat dipahami dengan pembinaan informasi yang semula tidak tersedia sebagai hasil penelitian yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan dan melalui perekaman prestasi yang berurutan. Bila bidang ketidak pastian itu makin kecil maka makin mudah jugalah tugas yang dihadapi oleh para pembuat keputusan dalam perusahaan. Namun sifat pokok dari ketidak pastian semacam itu menuntut adanya tingkat keluwesan tertentu dalam setiap rencana. Penyesuaian perlu dibuat terus-menerus seiring dengan bertambahnya informasi yang tersedia dan terjadinya keadaan yang tidak terduga. Keluwesan dan kemampuan menyesuaikan diri adalah ciri perencanaan yang berhasil.
Rencana perusahaan jangka panjang menetapkan sasaran dan strategi yang mengantarkan perusahaan ke arah masa depan yang telah ditentukan sendsiri, masa depan yang telah dirumuskannya sendiri dan bukan yang didiktekan oleh rangkaian peristiwa. Perusahaan tidaklah “bergoyang teriup angin kessana-kemari” menurut adanya peluang dan perubahan. Ini adalah filsafat yang kuat dan memungkinkan para manajer mengusahakan perencanaan yang lebih tepat ke arah tujuan perusahaan, khususnya selama periode ketidak pastian ekonomi-politik dan dalam keadaan yang berubah dengan laju yang cepat. Bila pertumbuhan besar harus dicapai selam beberapa tahun , sekurang-kurangnya perkembangan perusahaan tidak boleh semata-mata timbul sebagai tanggapan terhadap pengaruh dari luar, tetapi harus timbul sebagai prakarsa untuk mencapai target khusus. Ini berarti bahwa para manajer harus tahu akan arah bisnisnya dan tahu kemana hasil proksi akan dipasarka. Demikian pula harus ada pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahannya, kedudukannya dalam pasar serta keuntungan strategis dan keuntungan lain yang direncanakan dalam menghadapi pesaingnya.
Sekian dan Terimakasih.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
(Wassalamu 'alaikum wr. wb.)